Minggu, 31 Mei 2015

Break Event point / Titik Pulang Pokok

Ikhtisar Mata Pelajaran : Pengantar Ekonomi Bisnis (PEBI) Kelas X SMK PGRI Subang bahasan Break Event Point (BEP)

Definisi BEP

BEP (break event point) atau dalam bahasa indonesianya disebut dengan Titik Pulang Pokok adalah suatu kondisi dimana jumlah pendapatan berbanding seimbang dengan jumlah pengeluaran.
Dalam contoh yang sangat sederhana misalkan kita memiliki usaha perdagangan alat tulis. Biaya-biaya yang dikeluarkan atau boleh dikatakan modal dasar kita sebesar Rp. 1.000.000. Lalu kita jual lagi barang tersebut (dengan harga jual yang lebih dari harga beli). Naah ketika posisi uang penjualan yang kita peroleh sudah mencapai angka “uang modal” kita (yaitu Rp. 1.000.000), disitulah kita sudah bisa dikatakan mencapai titik BEP.

Jenis – Jenis BEP

BEP ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
  1. BEP Unit adalah titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah produk di nilai tertentu
  2. BEP Rupiah adalah BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu

Apabila kita konversikan kedalam sebuah rumusan matematika, maka didapatlah rumus BEP  Unit sebagai berikut :


 P.Q = FC + VC.Q

P  = Price / Harga
Q  = Quantity / Jumlah Barang
FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
VC = Variable Cost / Biaya Variabel

Sementara untuk menghitung BEP Rupiah maka didapat rumusan sebagai berikut :
BEP = FC / (P-VC )/P))

Dari rumus diatas bisa kita katakan bahwa BEP ini akan terjadi apabila Total Pendapatan (Total Revenue) sama dengan Total Biaya (Total Cost)
 
                                   TR = TC


Dari paparan diatas, barangkali kita sudah bisa menguraikan lebih jauh rumusan-rumusan komponen BEP yang lainnya. Yaitu rumus tentang Total Pendapatan/Total Revenue dan juga Rumus tentang Total Biaya/Total Cost (TC).
Yuuppss benar sekali. Dari rumus BEP diatas apabila kita pecah lagi, ada 2 rumus yang tercantum disana yaitu :

Ø Rumus TR (Total Pendapatan) :

TR = P x Q

Ø Rumus TC (Total Biaya) :

TC = FC + VC.Q

Bicara tentang rumus, pastilah harus ada pembahasan tentang definisi-definisinya.
Ada 4 point dari rumus tersebut diatas yang akan dijelaskan definisi singkatnya yaitu :

1.   Total Pendapatan
Total pendapatan, atau lebih kerennya disebut Total Revenue (TR)  merupakan jumlah uang yang diterima dari penjualan suatu produk. Atau simplenya yaitu perkalian antara Harga (P/Price) dengan jumlah barang (Q/Quantity)
2.  Total Biaya
Total Biaya atau Total Cost (TC) merupakan jumlah biaya total yang diperlukan/yang dikeluarkan untuk suatu produk yang kita jual. Total Biaya merupakan penggabungan/penjumlahan dari Biaya Tetap dan Biaya Variable.
3.  Biaya Tetap
Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC) merupakan jumlah komponen biaya yang relative tetap/sama pada satu periode baik bulanan ataupun tahunan. Contoh yang termasuk kedalam biaya tetap diantaranya : Sewa tempat, gaji pegawai, premi asuransi, pembayaran pinjaman dll. Biaya tetap ini tidak akan berubah meskipun jumlah barang yang diproduksi mengalami perubahan.
4.  Biaya Variable
Berbeda dengan biaya tetap, untuk biaya variable atau Variable Cost (VC) ini besarannya selalu berubah/bervariasi tergantung jumlah barang yang diproduksi. Jika produksi meningkat, maka biaya variable akan bertambah begitupun sebaliknya apabila produksi menurun maka biaya variable pun akan mengalami penurunan Contoh yang termasuk biaya variable ini diantaranya biaya bahan baku.

Agar lebih memahami tentang pengertian BEP, berikut disajikan  contoh soal sederhana terkait BEP ini :

v Contoh Soal  1
Sebuah toko batu akik “Mario Bross Gemstone” sudah mengeluarkan biaya tetap untuk pembayaran sewa tempat, bayar gaji karyawan dll sebesar Rp. 10.000.000. Dan juga sudah mengeluarkan biaya variable untuk pembelian batu bongkahan, batang  cincin dll sebesar Rp. 100.000/buah. Apabila untuk satu buah cincin yang sudah dipasang batu akik dijual seharga Rp. 200.000, berapa buah cincin yang harus terjual supaya bisa mencapai titik Break Event Point ?
Jawabannya :
Diketahui   : -   Biaya Tetap (FC) = Rp. 10.000.000
                     -         Biaya variable (VC) = Rp. 100.000/buah
                     -         Harga (P) = Rp. 200.000
Ditanyakan: Berapa Q
Jawaban :
P.Q                                           =      FC + VC.Q
200.000.Q                               = 10.000.000 + (100.000.Q)
200.000.Q – 100.000.Q           = 10.000.000
100.000.Q                               = 10.000.000
Q                                             = 10.000.000 / 100.000
                                                = 100
Jadi untuk bisa mencapai titik BEP, maka toko Mariobross Gemstone harus menjual sebanyak 100 buah cincin.

v Contoh Soal  2
Toko batu akik “Mario Bross Gemstone” sudah mengeluarkan biaya tetap untuk pembayaran sewa tempat Rp. 5.000.000, total bayar gaji karyawan dll sebesar Rp. 5.000.000. Dan juga sudah mengeluarkan biaya variable untuk pembelian batu bongkahan, batang  cincin dll sebesar Rp. 100.000/buah. Apabila untuk satu buah cincin yang sudah dipasang batu akik dijual seharga Rp. 200.000, berapa omzet yang diperlukan supaya bisa mencapai titik Break Event Point ?
Jawabannya :
Diketahui   : -   Biaya Tetap 1 (FC) = Rp. 5.000.000
-         Biaya Tetap 2 (FC) = Rp. 5.000.000
-         Total FC = Rp. 10.000.000
-         Biaya variable (VC) = Rp. 100.000/buah
-         Harga (P) = Rp. 200.000
Ditanyakan: Berapa omzet agar mencapai BEP ?
Jawaban :
BEP rupiah =      FC / (P-VC)/P))          
                   = 10.000.000 / (200.000-100.000)/200.000))
                   = 10.000.000 / (100.000)/200.000))
                   =  10.000.000 / 0,5
                    =  20.000.000
Jadi Toko Mariobross Gemstone harus memiliki omzet Rp. 20.000.000 untuk mencapai BEP.
Sebetulnya untuk mencari BEP dalam rupiah ini, kalian bisa menggunakan rumus BEP unit (contoh soal 1). Setelah ditemukan berapa unit yang harus terjual. Kalian tinggal mengalikannya dengan besarnya harga jual (P). Silahkan dicaba, pasti hasilnya sama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar