Ikhtisar
Mata Pelajaran : Pengantar Ekonomi Bisnis (PEBI) Kelas X SMK PGRI Subang
bahasan Break Event Point (BEP)
Definisi BEP
BEP (break event point) atau dalam bahasa
indonesianya disebut dengan Titik Pulang Pokok adalah suatu kondisi dimana
jumlah pendapatan berbanding seimbang dengan jumlah pengeluaran.
Dalam contoh yang sangat sederhana misalkan kita memiliki usaha perdagangan alat tulis. Biaya-biaya yang dikeluarkan atau boleh dikatakan modal dasar kita sebesar Rp. 1.000.000. Lalu kita jual lagi barang tersebut (dengan harga jual yang lebih dari harga beli). Naah ketika posisi uang penjualan yang kita peroleh sudah mencapai angka “uang modal” kita (yaitu Rp. 1.000.000), disitulah kita sudah bisa dikatakan mencapai titik BEP.
Dalam contoh yang sangat sederhana misalkan kita memiliki usaha perdagangan alat tulis. Biaya-biaya yang dikeluarkan atau boleh dikatakan modal dasar kita sebesar Rp. 1.000.000. Lalu kita jual lagi barang tersebut (dengan harga jual yang lebih dari harga beli). Naah ketika posisi uang penjualan yang kita peroleh sudah mencapai angka “uang modal” kita (yaitu Rp. 1.000.000), disitulah kita sudah bisa dikatakan mencapai titik BEP.
Jenis – Jenis BEP
BEP ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
- BEP Unit adalah titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah produk di nilai tertentu
- BEP Rupiah adalah BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu
Apabila kita konversikan kedalam sebuah rumusan
matematika, maka didapatlah rumus BEP Unit sebagai berikut :
P.Q = FC + VC.Q
P =
Price / Harga
Q =
Quantity / Jumlah Barang
FC =
Fixed Cost / Biaya Tetap
VC =
Variable Cost / Biaya Variabel
Sementara
untuk menghitung BEP Rupiah maka didapat rumusan sebagai berikut :
BEP = FC / (P-VC )/P))
Dari
rumus diatas bisa kita katakan bahwa BEP ini akan terjadi apabila Total
Pendapatan (Total Revenue) sama dengan Total Biaya (Total Cost)
TR = TC
Dari
paparan diatas, barangkali kita sudah bisa menguraikan lebih jauh
rumusan-rumusan komponen BEP yang lainnya. Yaitu rumus tentang Total Pendapatan/Total
Revenue dan juga Rumus tentang Total Biaya/Total Cost (TC).
Yuuppss
benar sekali. Dari rumus BEP diatas apabila kita pecah lagi, ada 2 rumus yang
tercantum disana yaitu :
Ø Rumus
TR (Total Pendapatan) :
TR = P
x Q
Ø Rumus
TC (Total Biaya) :
TC =
FC + VC.Q
Bicara
tentang rumus, pastilah harus ada pembahasan tentang definisi-definisinya.
Ada
4 point dari rumus tersebut diatas yang akan dijelaskan definisi singkatnya
yaitu :
1. Total
Pendapatan
Total pendapatan, atau lebih kerennya disebut Total
Revenue (TR) merupakan jumlah uang yang
diterima dari penjualan suatu produk. Atau simplenya yaitu perkalian antara Harga
(P/Price) dengan jumlah barang (Q/Quantity)
2. Total
Biaya
Total Biaya atau Total Cost (TC) merupakan jumlah
biaya total yang diperlukan/yang dikeluarkan untuk suatu produk yang kita jual.
Total Biaya merupakan penggabungan/penjumlahan dari Biaya Tetap dan Biaya
Variable.
3. Biaya
Tetap
Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC) merupakan jumlah
komponen biaya yang relative tetap/sama pada satu periode baik bulanan ataupun
tahunan. Contoh yang termasuk kedalam biaya tetap diantaranya : Sewa tempat,
gaji pegawai, premi asuransi, pembayaran pinjaman dll. Biaya tetap ini tidak
akan berubah meskipun jumlah barang yang diproduksi mengalami perubahan.
4. Biaya
Variable
Berbeda dengan biaya tetap, untuk biaya variable atau
Variable Cost (VC) ini besarannya selalu berubah/bervariasi tergantung jumlah
barang yang diproduksi. Jika produksi meningkat, maka biaya variable akan
bertambah begitupun sebaliknya apabila produksi menurun maka biaya variable pun
akan mengalami penurunan Contoh yang termasuk biaya variable ini diantaranya biaya
bahan baku.
Agar lebih memahami tentang
pengertian BEP, berikut disajikan contoh
soal sederhana terkait BEP ini :
v Contoh Soal 1
Sebuah toko batu akik “Mario Bross Gemstone” sudah
mengeluarkan biaya tetap untuk pembayaran sewa tempat, bayar gaji karyawan dll
sebesar Rp. 10.000.000. Dan juga sudah mengeluarkan biaya variable untuk
pembelian batu bongkahan, batang cincin
dll sebesar Rp. 100.000/buah. Apabila untuk satu buah cincin yang sudah
dipasang batu akik dijual seharga Rp. 200.000, berapa buah cincin yang harus
terjual supaya bisa mencapai titik Break Event Point ?
Jawabannya :
Diketahui :
- Biaya Tetap (FC) = Rp. 10.000.000
-
Biaya
variable (VC) = Rp. 100.000/buah
-
Harga
(P) = Rp. 200.000
Ditanyakan: Berapa Q
Jawaban :
P.Q = FC + VC.Q
200.000.Q = 10.000.000 + (100.000.Q)
200.000.Q – 100.000.Q = 10.000.000
100.000.Q = 10.000.000
Q =
10.000.000 / 100.000
=
100
Jadi untuk bisa mencapai titik BEP, maka toko
Mariobross Gemstone harus menjual sebanyak 100 buah cincin.
v Contoh Soal 2
Toko batu akik “Mario Bross Gemstone” sudah
mengeluarkan biaya tetap untuk pembayaran sewa tempat Rp. 5.000.000, total bayar
gaji karyawan dll sebesar Rp. 5.000.000. Dan juga sudah mengeluarkan biaya variable
untuk pembelian batu bongkahan, batang
cincin dll sebesar Rp. 100.000/buah. Apabila untuk satu buah cincin yang
sudah dipasang batu akik dijual seharga Rp. 200.000, berapa omzet yang
diperlukan supaya bisa mencapai titik Break Event Point ?
Jawabannya :
Diketahui :
- Biaya Tetap 1 (FC) = Rp. 5.000.000
-
Biaya
Tetap 2 (FC) = Rp. 5.000.000
-
Total
FC = Rp. 10.000.000
-
Biaya
variable (VC) = Rp. 100.000/buah
-
Harga
(P) = Rp. 200.000
Ditanyakan: Berapa omzet agar mencapai BEP ?
Jawaban :


= 10.000.000 / (200.000-100.000)/200.000))


=
20.000.000
Jadi Toko Mariobross Gemstone harus memiliki omzet
Rp. 20.000.000 untuk mencapai BEP.
Sebetulnya untuk mencari BEP dalam rupiah ini,
kalian bisa menggunakan rumus BEP unit (contoh soal 1). Setelah ditemukan
berapa unit yang harus terjual. Kalian tinggal mengalikannya dengan besarnya
harga jual (P). Silahkan dicaba, pasti hasilnya sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar